Malang
– Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Malang
sukses menggelar peringatan Haul Mahbub Djunaidi ke 20. Bertempat di hall
lantai dua Kantor Cabang PMII Kota Malang, pelaksanaan kegiatan tersebut
berlangsung khidmat. “Kegiatan ini kita laksanakan untuk mengenang perjuangan
sahabat Mahbub Djunaidi sebagai salah satu tokoh penting dalam PMII,” ungkap
Ketua Bidang III PC PMII Kota Malang, Ainul Yakin, Kamis 1 Oktober di Kantor Cabang
PMII Kota Malang.
Menurut mahasiswa
yang akrab disapa Ainul itu, Mahbub Djunaidi merupakan sosok yang luar biasa.
Sosoknya tidak bisa dilepaskan dari eksistensi PMII sebagai organisasi terbesar
di Indonesia. Eksistensi dirinya yang sangat luar biasa telah mengantarkannya
menjadi ketua Pengurus Besar PMII selama tiga periode.
Mahasiswa IKIP Budi
Utomo itu menjelaskan, Mahbub adalah kader PMII yang multitalenta. Selain sibuk
dengan kegiatan organisasi, kegiatan sehari-hari juga sering bersinggungan dengan
dunia tulis menulis. “Mahbub itu kader yang memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan yang paling banyak dikenang karena ia sangat kompeten dalam menulis,”
tambahnya.
Sebagaimana
diketahui bersama, kehidupan menulis Mahbub sudah dimulai sejak kecil. Kemampuannya
dalam menulis terus berkembang sehingga ia banyak melahirkan karya berupa
sajak, cerpen dan seringkali wacana kritisnya memenuhi berbagai kolom surat
kabar.
Pelaksanaan Haul
dikemas dengan pembacaan Rotibul Haddad oleh Sekretaris III PC PMII
Kota Malang, Nasrullah. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Al-Fatihah
yang dikhususkan kepada Almarhum Mahbub. Selain rentetan acara
tersebut, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengulasan tentang sosok Mahbub
yang disampaikan oleh sahabat Berlian.
Dalam penjelasannya,
pria yang akrab disapa Bang Ber itu tercatat sampai tiga kali membacakan
penggalan puisi yang ditulis oleh Mahbub yang berbunyi “Pesta sudah usai tapi
pekerjaan belum selesai”. Bang Ber sangat terkesan dengan penggalan kalimat
puitik tersebut. Kalimat itu tidak hanya menjadi simbol keindahan bahasa sastra
tapi juga mengandung makna yag sangat luar biasa hebat untuk kemajuan bangsa.
Selain Bang Ber,
momentum mengenang kepribadian Mahbub pada Haulnya yang ke 20 juga disampaikan
oleh sahabat Muhammad Romdlon. Ketua Komisariat pertama PMII Komisariat
Brawijaya itu menegaskan bahwa Mahbub tidak pernah membuat sekat meski dengan
teman yang berbeda organisasi. Catatan penting lainnya dalam kehidupan Mahbub
adalah bagaimana ia sangat gigih membangun eksistensi dirinya.
“Sudah saatnya
kader-kader PMII menciptakan sejarah dengan menulis. Tulisan adalah cerminan
pemikiran seseorang. Kondisi kader PMII sekarang itu kalau menulis pernyataan
di media sosial seringkali lebai dan alai,” ungkap sahabat Romdlon di sela-sela
penjelasannya.
Acara peringatan
Haul ke 20 itu juga dihadiri Suluh Wahyu Pambudi. Kehadiran tiga tokoh penting
PMII di masing-masing zamannya itu semakin menambah khidmat berlangsungnya
kegiatan. Di akhir kegiatan, tiga tokoh tersebut memberikan wejangan agar
kader-kader PMII terus berada di garda terdepan untuk meretas segala
ketidakadilan dan segala bentuk ketertindasan.(tif).