"Dengan bismillah memerah dialir darah//kulayari tetes demi tetes keringatku//kuselami ruas-ruas nadiku//untuk mencapai jantungmu//sebab ilmu tak kunnung sudah//sepi lidah bergetah pada sunyi//dimana engkau mahasunyi // sampai hati berkeluh pada alkisah//kenapa darimu semua bermula & berpisah//
Seorang peserta dari surabaya dengan penghayatan mendalam membacakan potongan puisi tersebut diatas, pembacaan puisi itu mengawali pembukaan acara launching & bedah buku 0RGASME karya Ach. Dhofir Zuhry yang dimulai pada pukul 21.00, bertempat di Hall STF Alfarabi Kepanjen Malang.
Acara tersebut berjalan dengan baik terlihat dari kehadiran peserta dan tamu undangan yang memenuhi ruangan Hall. Selain dari berbagai kampus di malang juga pesertanya ada yang dari surabaya, probolinggo dan Makassar.
Acara lauching buku Orgasme di hadiri tiga pembedah, Muhammad Hilal (Dosen pengajar STF Al-Farabi), bahrul ulum (pegiat seni probolinggo) dan syaiful bahri (budayawan).
"Saya sangat senang diberi kesempatan yang istimewa ini, akhirnya saya bisa hadir ke STF ini, sebagai pembedah awal-awal buku ini saya terima, saya kaget membaca judul dan sampulnya, sperti tergambar seputar tema seksual, namun setelah saya baca berulangkali justru yang saya daptkan adalah betapa saya sangat merindukan sebuah pertemuan dengan tuhan, "ungkap Bahrul, salah satu pembedah dalam acara ini.
Ia melanjutkan, sebenarnya sudah lama saya menunggu buku Orgasme bisa terbit, selain saya sangat suka dengan puisi-puisi Ach. Dhofir Zuhry. Saya juga mengenal beliau sebagai guru dan motivator akhirat saya."Gaya humornya yg khas membuat ramai tepukan tangan dan canda peserta.
Ia melanjutkan, sebenarnya sudah lama saya menunggu buku Orgasme bisa terbit, selain saya sangat suka dengan puisi-puisi Ach. Dhofir Zuhry. Saya juga mengenal beliau sebagai guru dan motivator akhirat saya."Gaya humornya yg khas membuat ramai tepukan tangan dan canda peserta.
Berbeda dengan komentar Muhammad Hilal yang cukup serius, bahwa kumpulan puisi ORGASME ini memiliki karakter yang hampir mirip puisi Emha Ainun Najib, sangat Sufistik dan penuh kesejukan bagi pembacanya, meskipun juga akhirnya tafsir tetap bebas sesuai cara pembaca. "Ungkap Alumni PP. Annuqayah latee ini.
Selain itu, acara launching & bedah buku puisi Orgasme ini di hadiri oleh kiai Imdad dan Kiai Fahmi, salah satu dewan pengasuh PP Nurul Jadid Paiton, tempat Ach Dhofir nyantri dulu.
Di akhir acara penulis menceritakan bagaimana pertemuannya dengan dunia kesusastraan ini bermula, bahwa masih banyak serakan-serakan karya puisinya, namun hanya 99 puisi yang saya kumpulkan sebagai puncak dari Orgasme saya. Jelas Alumni STF widya Karya Jakarta.(afa)