Pejabat Di Indonesia Harus Belajar Budaya Malu Pejabat Jepang -->

Iklan Semua Halaman

Pejabat Di Indonesia Harus Belajar Budaya Malu Pejabat Jepang

Senin, 25 Januari 2016
Perjalanan kepemimpinan pejabat publik di negeri ini perlu banyak belajar budaya malu kepada Jepang. Telah banyak para pejabat publik yang tidak malu atas perbuatannya melakukan tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Sudah terindikasi dan bahkan menjadi tersangka pun, para pemimpin negeri ini seakan tetap berprinsip tidak bersalah.

Perlu diketahui, di Jepang, para pejabat publik ketika terindikasi korupsi, terlibat skandal, atau tidak mampu menangani persoalan, mereka akan mundur dengan sukarela. Mereka menerapkan budaya malu karena sebagai pejabat publik mereka tidak mampu menjalankan tugasnya atau amanah kepada rakyatnya.

Sangat jauh berbeda dengan budaya pejabat publik di Indonesia. Sudah sangat jelas statusnya sebagai tersangka, para pejabat publik tetap kokoh pendirian dengan mempertahankan “ego” nya bahwa dia tetap tidak bersalah atau masih belum terbukti kebenarannya.

Sebagai representasi atau perwakilan rakyat, seharusnya pejabat publik mampu mengayomi, bertanggungjawab dan memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya. Jika sudah terindikasi atau ditetapkan sebagai tersangka, sebaiknya para pejabat publik langsung mundur dari jabatannya untuk membuktikan bahwa dirinya sebagai contoh yang baik dan bertanggungjawab atas jabatannya.

Jika memang tidak melakukan dan berbuat KKN, para pejabat publik yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, silahkan ikuti prosedur pengadilan yang sudah disediakan sebagai tempat mencari keadilan. Setelah diproses pengadilan dan ternyata terbukti tidak bersalah semisal, toh proses tersebut sudah membuktikan bahwa dirinya memang tidak bersalah seperti dugaan awal bahwa dia tidak melakukan praktek KKN.


Bagi kita, hal tersebut adalah perbuatan paling mulia yang harus menjadi budaya para pejabat publik di negeri ini kedepannya. Sehingga para pejabat publik benar-benar mencerminkan dan sekaligus sebagai representasi wakil rakyat yang baik dan patut dicontoh oleh semua kalangan.