Ebba' ; Ejja'
(teater
kopi)
Ebba'
Mendung
mata-mata
Keruh
garis kening
Dan
sangsai fikirku
Uban
ubun-ubun
sedang
tulang yang menuang alang-alang
Ebba'
Pupuk-pupuk
kandang
Zat-zat
kimia
Mengaung
ebba'
Dalam
Panas-panas
kopiku
kopimu kopi kita
Ejja'
Hujan
bergemuruh dan petir
Adalah
hitungan kalimat alam
Sedang
Pada
kuping-kuping petopeng itu,
Ada
rahasia
Menuai
sia
Sia-sia-sisa-sisa
Ejja'kah
yang
bergelantung dengan lilitan itu?
Malang,
16 Februari 2017
Setelah Itu
Datanglah
Linggis februari
..
Memar
ulu hati
Laut
berlaut
Nyaut
saut
Iyyaka
maut-maut
Masak
iya
Kau
terimaku kuterimamu
Masak
iya
Kubencimu
kaubenciku
Masak
iya
Kulukai
kaulukaiku
Belum
sampaikah rupanya? (*)
Malang,
16 Februari 2017
*Lahir di KaduaraTimur, Sekarang
Melanjutkan Studi di Unitri Malang. Mengabdi Pada Komunitas Teater Kopi Malang
dan di PMII Komisariat Country Unitri Malang. Puisinya Pernah di Abadikan di
Antologi Alif (2012), Sastra Kalimalang (2015), Lautmu Lautku (2015). Antologi
Bersama Komunitas Kampoeng Jerami “AkarRumput” (2016) (Proses Deadline).