Awas Amuk Laskar Sape Ngamok Persebaya! -->

Iklan Semua Halaman

Awas Amuk Laskar Sape Ngamok Persebaya!

Rabu, 10 Mei 2017

Pemudapost - Optimisme di kubu Persepam Madura Utama sempat memuncak jelang laga menjamu Madiun Putra Minggu lalu (7/5). Mereka yakin bisa meraih poin sempurna pada laga home kedua di grup 5 Liga 2 itu. Namun, hingga peluit akhir berbunyi, skor laga di Stadion Gelora Ratu Pamelingan (SGRP), Pamekasan, tersebut tetap imbang tanpa gol.

”Sebetulnya, setelah kekalahan pada pekan kedua, pemain sangat termotivasi untuk meraih poin penuh di pekan ketiga,” kata Nadi Mulyadi, asisten manajer Persepam, setelah laga melawan Madiun Putra. ”Apalagi, kami bertanding di depan publik sendiri,” imbuhnya.

Hasil akhir memang tak sesuai harapan. Nadi pun berharap penggawa Persepam bisa menebusnya saat menghadapi Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (11/5). Nadi sadar betul sangat berat membawa poin sempurna dari Surabaya. Apalagi, Persebaya juga sedang ”terluka” lantaran belum meraih kemenangan dalam dua laga terakhir.

”Persebaya adalah tim yang memiliki nama besar dan ditopang dana melimpah. Terlebih, di detik-detik akhir mereka baru saja mendatangkan dua pemain baru. Tentu itu menjadi kelebihan,” bebernya.

Menurut Nadi, Laskar Sape Ngamok –julukan Persepam– punya motivasi berlipat untuk mengalahkan Persebaya. Persepam juga sudah mengamati permainan tim berjuluk Green Force itu. ”Kami sudah sering melihat permainan Persebaya. Tentu kami sudah sedikit tahu bagaimana pola dan kualitas permainannya. Termasuk skill individu pemainnya,” ungkap dia.

Nadi pun menyebut rekrutan baru Persebaya Rishadi Fauzi sebagai sosok yang patut diwaspadai. ”Kami cukup tahu Rishadi Fauzi seperti apa. Kami memiliki pemain yang bisa meredam permainannya,” kata Nadi soal mantan pemain tim Liga 1 Madura United itu.

Nadi percaya persaingan lolos dari grup 5 masih terbuka. Sebab, kualitas tim-tim di grup tersebut cukup merata. ”Tak ada yang superior. Hampir semua tim yang menang di pekan pertama justru tumbang di pekan kedua. Jadi, grup 5 ini adalah grup neraka,” lanjutnya.

Hal senada disampaikan pelatih Persepam Rudy Keeltjes. Menurut dia, Persebaya diuntungkan dengan recovery yang lebih panjang. Itu terjadi setelah laga melawan PSBI Blitar yang dijadwalkan Sabtu lalu (6/5) harus tertunda. Namun, lanjut Rudy, penundaan tersebut sejatinya juga merugikan Persebaya. Sebab, tekanan untuk bangkit bagi skuad Green Force makin besar.

”Pemain pasti akan punya rasa keder saat berhadapan dengan Persebaya. Tapi, justru itu tantangan yang harus kami kalahkan,” tutur Rudy. ”Tidak usah takut. Wong kami dan Persebaya sama-sama main di Liga 2 kok,” lanjut pria 63 tahun tersebut.

Meski masa recovery pemainnya lebih pendek, Rudy optimistis bisa meredam Persebaya. ”Persebaya kan bukan Manchester United, kenapa perlu ditakuti? Yang penting, seluruh pemain membuang semua kepentingan pribadi. Dahulukan kepentingan untuk Persepam. Kalau bisa, mati untuk Persepam,” paparnya. ”Kami akan tampil dengan status non unggulan. Pokoknya, pemain jangan terbebani,” tandasnya.

Persepam boleh percaya diri. Namun, Persebaya yang sementara ini ditangani duo asisten pelatih Ahmad Rosidin dan Lulut Kistono juga punya ambisi untuk bangkit. Hal itu terlihat dari uji coba melawan salah satu anggota Liga 3 PS Kota Pahlawan (7/5). Dalam uji coba tersebut, Persebaya menang telak 5-0.

Terlepas dari kualitas tim lawan yang ada di bawah, tetap saja hasil itu bisa berpengaruh terhadap mental tanding Rendi Irwan dkk. Apalagi, secara permainan, taktik Ahmad-Lulut yang mengandalkan bola-bola pendek mulai meresap ke dalam tim.

”Setelah dua pertandingan, kami sadar setiap tim yang kami hadapi pasti punya semangat lebih untuk menang,” kata Ahmad yang pernah mendampingi Persebaya dalam laga uji coba melawan Persepam 18 November tahun lalu. ”Itu harus bisa kami manfaatkan dengan tidak lengah saat lawan melancarkan serangan balik,” tuturnya. (Jawapos.com/Oci)