Pesan Buat Mahasiswa Baru -->

Iklan Semua Halaman

Pesan Buat Mahasiswa Baru

Minggu, 20 Agustus 2017
*) Moh Iqbal Madani

Mahasiswa, kamu ingin jadi apa?, Pengacara, untuk mempertahankan hukum kamum kaya, yang secara inheren tidak adil? Dokter, untuk menjaga kesehatan kaum kaya, dan menganjurkan makanan yang sehat, udara yang baik, dan waktu istirahat kepada mereka yang memangsa kaum miskin? Arsitek, untuk membangun rumah nyaman untuk tuan tanah? Lihatlah di sekelilingmu dan periksa hati nuranimu. Apa kamu tidak mengerti bahwa tugasmu adalah sangat berbeda untuk bersekutu dengan kamum tertindas, dan bekerja untuk menghancurkan sistem yang kejam ini? (Victor Serge, Bolshevik).

Selamat datang mahasiswa baru, sebentar lagi kamu sudah menjadi mahasiswa dan gelar siswamu sudah tidak lagi ada dan digantikan dengan mahasiswa, dengan tingkat pendidikan paling atas atau setara dengan dewa jika dianalogikan. Selamat datang mahasiswa baru dikampus impianmu masing-masing dan mulailah berteman dengan siapa saja atau malah berpacaran dengan siapa saja tapi jangan pernah kamu lupakan tugas dan peran mahasiswa itu apa. Kamu boleh saja bangga sebab kamu diterima di perguruan tinggi yang bagus dan ternama tapi kamu jangan berkecil hati maski kampusmu kecil dan swasta, sebab tidak banyak anak muda yang mampu kuliah sepertimu. 

Kampus bukan lagi halangan dan kampus bukan lagi kendala buatmu untuk belajar dan mengemban ilmu dan yang terpenting ubahlah kampusmu, sebab kuliah bukan seperti tamasya. Datang, bayar dan nikmati mata kuliah. Kuliah adalah merengguk pengalaman berharga, merengguk dalamnya sumur ilmu pengetahuan dan untuk bertarung merebut hal yang terhormat dan mulia. Kamu bisa saja bergaul dengan siapa saja tanpa harus memandang dari mana kamu berasal atau jangan pernah mandang hal itu dari segi suku, etnis, agama dan budaya. 

Kamu boleh saja menentukan nasipmu, kamu bebas untuk memulai ketika kamu sudah kuliah. tapi apakah hal itu tidak kamu fikirkan matang-matang untuk memulai suatu kebiasaan yang akan kamu lakukan, jujur sekali lagi penulis merasa takut ketika dipanggil sebagai mahasiswa, sebab esensi yang terkandung dalam makna dan tugas sebagai mahasiswa itu bagi saya sangat luar biasa dan apakah saya mampu mengemban tugas itu. Tercatat Mahasiswa merupakan salah satu elemen penting dalam setiap episode panjang perjalanan bangsa ini. Hal ini tentu saja sangat beralasan mengingat bagaimana pentingnya peran mahasiswa yang selalu menjadi aktor perubahan dalam setiap momen bersejarah di Indonesia. 

Sejarah telah banyak mencatat, dari mulai munculnya Kebangkitan Nasional hingga tragedi 1998, mahasiswa selalu menjadi garda terdepan. Beberapa tahun belakangan ini telah banyak tercatat bahwa sudah beberapa kali mahasiswa menancapkan taji intelektualitasnya secara aplikatif dalam memajukan peradaban bangsa ini dari masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, Masa Pemberontakan PKI, masa orde lama, Hingga masa orde baru, peran mahasiswa tidak pernah absen dalam catatan peristiwa penting tersebut maka jadikanlah kampusmu sebagai laboratorium gerakan. 

Dan selamat datang anak muda yang pragmatis, kreatif dan paham teknologi. Karena kampus bukan ladang indah untuk menanam ide-ide radikal. Kini tempat itu memang lebih bagus dan mengagumkan. Kulihat ruangan kuliah penuh fasilitas. Taman kampus berhias bangku dan bunga. Tiap jalan masuk kampus dijaga oleh satpam yang siap siaga, belum lagi Dosen yang penampilanya keren. Di antara mereka ada yang bermobil mewah dengan jabatan akademik tinggi dan menyediakan lomba-lomba seperti menulis, debat , bernyanyi, pidato, olahraga dan sebagainya. Kampus telah memfasilitasimu, seperti halnya pameran dan perlombaan Tapi apapun yang terjadi percayalah kampus adalah tempatmu untuk menguji mimpi dan nyali. Kamu boleh saja masuk organisasi dan biarkanlah petualanganmu membawamu ke sana kemari. Kampus tidak memberi kamu pengalaman yang tidak dapat kamu peroleh di mana-mana. Diantaranya adalah organisasi. Sangkar yang indah dan memikat untuk anak muda yang berani dilatih, di sana kamu untuk melawan apa yang memang sepatutnya kita lawan. Memusuhi korupsi, pelanggaran hak asasi manusia hingga membela mereka yang ditindas. Disanalah kamu dilatih memimpin, peduli dan melindungi dan tidak ada mata kuliah satupun yang bermuatan itu semua. Di organisasi pintu untuk mendapatkan pengetahuan mengenai itu. Maka jangan ragu-ragu untuk masuk ke dalamnya. Jangan kuatir karena disanalah kamu akan tersesat di jalan yang benar. Walaupun kamu tidak dijanjikan IPK tinggi atau menang lomba, tapi kamu memiliki pengalaman yang lebih berharga ketimbang jadi juara.

Apa lagi muka pendidikan sekarang yang tidak mencerminkan pendidikan lebih tekasnya pendidikan sebagai ajang, ajang untuk kita menindas yang lemah dan seperti halnya pameran atau sesungguhnya, bukanlah hal yang baru membahas hubungan erat antara pendidikan dengan kapitalisme maupun neoliberalisme, terutama bagaimana tujuan pendidikan berusaha untuk membentuk individu yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi kapitalis abad 21. Yakinilah kamu tinggal disini hanyalah sementara maka buatlah perubahan sebisa-bisanya, rubahlah kampusmu jangan seperti tempat wisata atau bahkan sistem pengajaran yang seperti ceramah semata. Ingatlah banyak orang hebat yang lahir dari kampus tapi tidak dengan kepatuhan melainkan dengan semangat yang berapi-api untuk menegakkan keadilah dan keberpihakan atas sesuatu yang mestinya diperjuangkan. Seperti yang dikatakan oleh Lutfi J. Kurniawan, Perubahan tidak datang dari langit, melainkan ia harus direbut. Mari berkhidmat untuk keadila.

Malang 10 agustus 2017
*) Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan sedang menjalankan inspirasinya di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kopi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.