Oleh: Suharnanik, A’am
Jati Ningrat*
Dideras cakap yang menantang
Aku bisa menyentuhmu dalam
gemetar yang tak sanggup
Ku biarkan tubuhku jauh
dikepuncak langit
Meski keberanian ragu
Dalam menyemaimu serupa
cahaya bulan
Aku tahu dirimulah air
Bening
Dan aku membutuhkannya
Ia tidak, ia tidak, ia tidak
Mungkin itu perkiraanmu yang
belum usai
Dan tentangku kau belum tahu
Akulah uap, ikan, mendung,
dan tanah sebagai unsur waktumu
Namun apa,
Untuk mencintai dan
menyayangi
Mungkin sebuah larangan
Justru aku akan diam
Sebab kebenaran dalam
rambu-rambu ini
Tak perlu diucap
Entah sebagai sajak atau
kalimat-kalimat doa.
*Penulis kini aktif Sebagai
Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Nusantara Komisariat
Country Unitri Malang, UKM Teater KOPI dan TRI FM Unitri.