SAMPANG – Selasa, 9 Mei 2017, merupakan tujuh hari
masa berkabung Alm Bupati Sampang, KH A Fannan Hasib. Seharusnya
dihormati dan dijaga. Setidaknya, tidak membuat gaduh susana Kota
Sampang yang lagi berduka.
Akan tetapi, masa berkabung itu dicoreng oleh hingar-bingar musik
dangdut dalam kegiatan penanaman trembesi 296 KM lingkar Madura di
lapangan Wijaya Kusuma, depan Kantor Bupati Sampang. Acara itu digelar
oleh PT Djarum Foundation.
“Seharusnya pemkab tidak memberikan izin untuk menggelar kegiatan
itu, karena kesannya kurang menghormati suasan duka meninggalnya Bupati
Sampang,” sesal Alan Kaisan.
Meski sudah terlanjur mengeluarkan izin dengan tanda tangan kontrak,
setidaknya kegiatan hiburan tersebut ditunda sehari atau delapan hari
pasca meninggalnya Bupati. “Jujur saya pribadi sangat kecewa. Ini sangat
disayangkan oleh pemerintahan Sampang,” lanjut Ketua LSM Lingkar Rakyat
Sampang (Liras) ini.
Sementara Plt Bupati Sampang, Fadhilah Budiono justru menilai
kegiatan itu tidak ada hubungannya dengan masa berkabung Bupati. Agenda
tersebut sudah lama direncanakan. Kegaiatan yang digelar saat ini hanya
kebetulan bertepatan dengan momen masa berkabung. “Kami tetap laksanakan
kegiatan ini, tapi dengan suasana Islami. Bukan dengan suasana dengan
memakai celana pendek,” paparnya.(KoranMadura/Oci)