Daging Sapi Beku Tak Diminati di Sumenep -->

Iklan Semua Halaman

Daging Sapi Beku Tak Diminati di Sumenep

Kamis, 01 Juni 2017
SUMENEP – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengklaim hingga saat ini harga daging sapi segar di daerahnya masih stabil. Sementara daging sapi beku tak begitu diminati oleh masyarakat kabupaten paling timur Pulau Madura.

Kepala Disperindag Sumenep, Saiful Bahri, mengatakan harga daging sapi segar di Sumenep masih relatif rendah dibanding daerah lain. Pantauan pihaknya, saat ini harga daging stabil di angka Rp 110 ribu per kilogram. “Kalau di kota-kota besar, sekarang harganya sudah mencapai 130 ribu per kilogram,” katanya, Kamis, 1 Juni 2017.

Dia memprediksi, selama Ramadan ini harga daging sapi segar di Sumenep akan bertahan di kisaran Rp 110 sampai 120 ribu per kilogram. “Sesuai mekanisme pasar yang berlaku, harga daging sapi segar memang di kisaran 100 sampai 110 per kilogram di waktu normal. Sekarang dalam kondisi bulan puasa, harganya kisaran 110 sampai 120 ribu,” tambahnya.

Mengenai daging impor atau daging beku, menurutnya, tidak dilarang beredar di pasaran. Namun khusus di Sumenep peredarannya sangat sedikit. Sebab masyarakat memang tidak begitu minat meski harganya lebih murah dari harga daging sapi segar.

Sesuai peraturan pemerintah, harga eceran tertinggi (HET) daging beku memang jauh lebih murah dibanding harga daging sapi segar, yakni Rp 80 ribu per kilogram. “Tapi itu, masyarakat kita tidak suka dengan daging impor. Karena kulitasnya kalah dengan daging sapi kita sendiri,” tegasnya.

Selebihnya, Saiful memastikan stok daging sapi segar di Sumenep aman hingga Lebaran nanti. Pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir stok daging akan menipis dan menyebabkan terjadinya lonjakan harga. “Masyarakat tak perlu risau dan galau,” pungkasnya. (KoranMadura)