Foto: Republika |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, di Indonesia terlalu
banyak aturan dan regulasi. Setiap pemimpin mau mengambil keputusan dengan
cepat selalu terhambat oleh regulasi yang ribet dan merepotkan. Menurut dia,
inilah yang membuat Indonesia sering ketinggalan. Padahal, di era globalisasi,
keputusan harus dibuat dengan cepat.
"Semakin banyak aturan, semakin pusing. Krisis Yunani,
kenaikan yuan, semua itu butuh kebijakan dan keputusan cepat. Sering kali
aturan itu menghambat, makanya sebaiknya regulasi itu dibuat sederhana saja
agar tak menghambat," ujar Jokowi di Tarakan, Kamis (24/3). Seperti dilansir dari Republika, Kamis, 24 Maret 2016.
Menurut Jokowi, saat ini di Indonesia terdapat 3.000 perda yang
bermasalah. Dia pun menyatakan, perda yang bermasalah langsung saja dihapus.
"Saya minta tak usah pakai kaji-kajian, langsung saja dihapuskan. Kita
perlu kelincahan dalam bertindak, terlalu bertele-tele membuat kita tak bisa
mengikuti perubahan global tiap detik," katanya.
Izin-izin untuk membuka usaha juga tak usah terlalu banyak.
Jokowi mengatakan, izin itu sederhana saja, cukup satu saja, tapi kontrolnya
yang diperkuat. "Jangan banyak izin, tapi hanya di atas kertas. Tak ada
kontrol yang baik," ujarnya menjelaskan.
Jokowi mengatakan, masalah perizinan kalau semakin banyak,
semakin merepotkan. Presiden menambahkan, izin semakin sederhana, akan semakin
baik. (Uha)